Sejarah IMAKIP

Sejarah terbentuknya IMADIKSI bermula pada tahun 2017/2018, dengan nama awal “Komunitas Mahasiswa Bidikmisi” (KMB). Komunitas ini lahir dari inisiatif para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di kampus yang ingin membentuk wadah kebersamaan dan solidaritas di antara mereka. Meski aktif dalam berbagai kegiatan, pada masa itu KMB belum diakui secara resmi oleh pihak kampus dan dianggap sebagai organisasi di luar jalur resmi organisasi mahasiswa (ormawa). Walaupun statusnya masih tidak formal, KMB tetap menjadi tempat berkumpul bagi mahasiswa Bidikmisi untuk saling berbagi pengalaman dan dukungan akademis serta non-akademis.

Pada tahun 2019, komunitas KMB mulai melakukan upaya serius untuk memperoleh status resmi dari pihak kampus. Pada masa itu, Yongki Ari Arianto menjadi ketua dan didampingi oleh waketum Zenri Ahmad Zohri, dan bendahara umum Ayu Rahayu. Mereka bertiga bekerja keras memperjuangkan pengakuan kampus terhadap komunitas ini, dengan tujuan agar KMB dapat lebih berdaya guna dalam mendukung mahasiswa Bidikmisi. Setelah perjuangan dan dialog yang panjang, akhirnya kampus mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang memberikan status resmi kepada KMB sebagai organisasi mahasiswa penerima beasiswa di kampus. Bersamaan dengan pengesahan ini, komunitas Mahasiswa Bidikmisi (KMB) secara resmi berganti nama menjadi “Ikatan Mahasiswa Bidikmisi” atau disingkat IMADIKSI. Nama ini dipilih sebagai simbol dari perjuangan mahasiswa Bidikmisi yang memiliki kesamaan visi dan latar belakang.

Pada tahun 2020, IMADIKSI mengalami pergantian ketua umum dari Yongki Ari Arianto ke Muhammad Polem. Di bawah kepemimpinan Polem, organisasi ini terus memperkuat perannya dalam mendampingi mahasiswa penerima beasiswa, terutama dengan adaptasi program sesuai kebutuhan mahasiswa saat itu. Nama IMADIKSI secara resmi disahkan pada Musyawarah Besar (MUBES) tahun 2020, sebuah langkah yang semakin mengukuhkan eksistensinya di kampus. Nama IMADIKSI dipertahankan dengan alasan pada masa itu mahasiswa yang menjadi anggota mayoritas masih berasal dari angkatan 2017, 2018, dan 2019 yang mendapatkan beasiswa dengan nama Bidikmisi. Namun, pada tahun yang sama, pemerintah Indonesia mengubah nama program Bidikmisi menjadi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Perubahan nama beasiswa ini juga berdampak pada identitas IMADIKSI, sehingga pada masa berikutnya muncul gagasan untuk mengintegrasikan identitas KIP-K dalam nama organisasi, yang pada akhirnya nama tersebut menjadi IMADIKSI/KIP-K.

Pada tahun kepengurusan 2023/2024, IMADIKSI dipimpin oleh Ahmmad Rohiman, yang melanjutkan upaya untuk memajukan organisasi dalam berbagai aspek. Dengan berjalannya waktu dan seiring semakin sedikitnya mahasiswa yang terdaftar sebagai penerima beasiswa dengan nama Bidikmisi, muncul wacana untuk menyesuaikan identitas organisasi dengan nama beasiswa terbaru, yaitu KIP-K. Akhirnya, pada Musyawarah Besar (MUBES) tahun 2024, nama IMADIKSI resmi diganti menjadi IMAKIP (Ikatan Mahasiswa KIP-Kuliah). Pergantian nama ini disahkan untuk mencerminkan perubahan nomenklatur beasiswa dan memperkuat kesesuaian identitas organisasi dengan nama KIP-K yang telah diresmikan pemerintah. IMAKIP kini melanjutkan tradisi dan semangat yang sama dengan IMADIKSI, yakni berperan sebagai wadah kebersamaan, dukungan, dan solidaritas bagi mahasiswa penerima KIP-K di kampus.

IMG-20241116-WA0003